About

Selamat menikmati!?!?!?....

Links

Text-Ads

Feeds

Mangekyo Sharingan
free counters
Mangekyo Sharingan

Visitors


ShoutMix chat widget
Trick Or Treater Devil

google translate

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

YM

apa yang kamu suka?

wibiya widget

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Wong yang sayang Allah & Ortu
saya tinggal di sebuah kota baru di Jawa Timur. Tepatnya di kota Kraksaan, Probolinggo. Saya tinggal Bersama dengan kedua orang tua saya, dan adik kandung saya,,, saya sekarang duduk d kelas 2 MAN, tepatnya di MAN 3 Malang,,, dan sekarang saya tinggal di asrama MAN 3 Malang,,, Saya sekarang sedang berusaha untuk mendapatkan apa yang saya inginkan,,, yaitu saya ingin menjadi seorang dokter, seperti ibu saya,,, yaitu dokter gigi,,, dan maka dari itu saya juga menanamkan motto dalam diri saya,,, TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN,,,
Lihat profil lengkapku

Followers

RSS

lebaran dan coment

"Lebaran, Mudik Yuk!"

Mudik, menyenangkan bersama keluargaMudik, menyenangkan bersama keluargaLebaran tanpa mudik rasanya kurang afdol. Kira-kira begitu pendapat banyak orang. Terlebih persiapan untuk ritual tahunan ini sudah begitu matang direncanakan, bahkan jauh-jauh hari sudah masuk dalam daftar schedule. “Ah, kayak anggota DPR aja yang banyak acara dan selalu dijadwal. Betul..!”  Nah, bagi pemudik yang mengutamakan kenyaman dan keselamatan saat bepergian, tentu perjalanan menuju kampung halaman menjadi sangat menyenangkan.
Biasanya sih, ingin tampil ‘gres’ dan terlihat berbeda, menjadi motivasi besar kenapa rela menerjang rintangan perjalanan panjang demi kampung halaman yang dituju. Biasalah, ketika musim mudik tiba. Macet dan kecelakaan yang kerap terjadi menjadi cerita basi yang mewarnai arus mudik negeri ini, meski hingga kini belum juga ada solusi untuk itu.
Menempuh maut dalam perjalanan, terkadang tak dihiraukan lagi. Terutama bagi pemudik yang menggunakan motor dan boyongan bersama keluarga ( termasuk istri dan anak yang menyertainya). “Ih, ngeri kali melihat para pemudik yang nekad seperti itu.”
Asal tahu aja, menurut data polri angka kematian yang di publish  selama musim mudik tahun 2010 hingga H+3 saja mencapai 243 orang tewas. Meski angka itu menurun jika dibandingkan dengan tahun 2009 yang mencapai 702 korban jiwa, tetap saja mudik lebaran setiap tahunnya menyisakan kesedihan karena korban yang tewas masih terbilang tinggi.
"Kecelakaan 1.098 kasus, meninggal dunia 243, luka berat 318 orang, luka ringan 619 orang," demikian ucap Kadivhumas Polri Brigjen Iskandar di Jakarta, Senin (13/9).
Tak hanya korban jiwa, Iskandar juga mengatakan akibat kecelakaan tersebut kerugian yang diderita mencapai Rp 4,17 milliar. "Jumlah pelanggaran 23.176 kali dimana tilang 19.856 dan pembinaan 3.300 kasus," jelasnya seraya menyatakan data dihimpun dari 8 Polda yang menjadi prioritas selama Operasi Ketupat Jaya 2010.
Sebenarnya, apa sih yang membuat orang-orang begitu getol untuk mudik.  Ingin menunjukkan baju dan sepatu yang serba baru, makanan yang enak-enak hingga mobil atau motor baru yang siap diboyong ke kampung halaman. Itukah makna mudik yang sebenarnya?
Atau silaturahmi yang menjadi hakekat dan inti dari perjalanan itu sendiri. Beragam pendapat memang, yang pasti di hari lebaran nan fitri tersebut berkumpul bersama keluarga adalah kebahagian yang luar biasa.


Bagus, Bis Mania Community
”Mudik memang sudah jadi ritual anggota keluarga. Dan itu sudah pasti, selama orang tua masih ada dan masih bisa kita datengin, ya pasti pulang.
”Meski pulang kampung gak harus hari lebaran, tapi memang waktu luang atau libur lebih banyak pas lebaran. Begitu juga anggota keluarga yang lain, mereka juga pasti dapat waktu libur lebih banyak.
”Makna Lebaran itu sendiri yang penting silaturahmi dan bagaimana kita memaknai lebaran itu sendiri. Seperti balik lagi ke fitrah lagi, mencoba introspeksi diri, sebab namanya manusia pasti tidak luput dari salah. Apalagi rentang waktu 1 tahun baru bisa minta maaf, jangankan 1 tahun, dalam 1 jam juga bisa bikin kesalahan terutama kepada orang tua.”
Fanny Triana, Surabaya Community
”Kalau mudik itu, memang lebih afdol bersama-sama dengan orang tua. Selain waktu yang pas untuk kumpul-kumpul dengan keluarga besar. Mudik pas lebaran juga selain momentum yang pas. Juga emang ngepasin libur panjang, soalnya dapat libur kerja paling lama ya pas lebaran ini.
”Sebenanya kalau Lebaran gak harus beli baju baru atau apapun yang baru. Bagi saya sendiri, paling beli-beli baju baru untuk keponakan-keponakan, kalau orang tua paling ngasih ’mentahan’ aja.”
Prima,  Jakarta Kawasaki Ninja
”Memang mudik pada intinya lebih kearah silaturahmi dengan keluarga yang jauh di sana (kampung halaman). Namanya juga momen yang sesuai dan itu hanya berlaku setahun sekali. Khususnya buat orang-orang rantau pasti mudik adalah sesuatu yang tidak mungkin dilewatkan.
”Sebenarnya kalau mudik naik motor ke Solo menjelang lebaran biasanya sekitar 20 jam. Nantinya pasti seru kalau sudah sampai Jakarta lagi karena konvoi, tapi sebenarnya rute itu bisa ditempuh selama 10 jam kalau hari-hari biasa. Tapi, karena karena lebaran, ya waktu tempuh jadi agak lama.
”Pas Lebaran biasanya aku ngumpul bareng di rumah keluarga besar. Tapi, makna lebaran itu sendiri pengennya introspeksi diri sendiri agar kedepannya bisa lebih baik, sebab puasa itu kan kita disuruh belajar!”
Stefani Bunga,  Koordinator Pusat My Geisha (Geisha Band Fans Club)

“Orang tua saya dari Medan. Tapi saya tidak rutin setiap tahunnya pulang mudik, karena kebanyakan keluarga besar tinggal di Jakarta.
“Mudik memang sudah menjadi rutinitas masyarakat kita menjelang lebaran, alasan mereka mudik tentu karena ingin bersilaturahmi dengan keluarga besar di kampung. Karena momen lebaran dianggap pas untuk bersilaturahmi dengan keluarga di kampung maka mereka pun berbondong-bondong pergi mudik.
“Kalau saya mudik biasanya menggunakan mobil pribadi, di dalam mobil tersebut biasa ada beberapa keluarga besar saya, jadi seru sepanjang jalan kita bisa bercanda dan melihat pemandangan-pemandangan yang bagus.
“Pengalaman lucunya,  kalau di jalan kebelet pipis, ya udah  kalau nggak bisa ditahan biasanya kita pipis di rawa-rawa, atau di pinggir hutan.
“Bagi pemudik yang hendak pergi menggunakan kendaraan pribadi, mungkin ada baiknya mengecek dahulu persiapan kendaraan. Mulai dari ban, rem dan lain-lain. Dan jangan lupa mempersiapan stamina badan, karena pulang mudik membutuhkan stamina yang prima.
“Bagi pemudik motor yang membawa anak-anak, jangan lupa sering-sering istrihat, guna menjaga kondisi fisik si anak. Dan kalau tidak ingin mengambil resiko lebih baik mudik menggunakan kendaraan umum lainnya.”
Tika Udul, Koordinator Pusat Nidji Holic Jakarta
“Manfaat mudik menurut saya adalah bersilaturahmi dengan keluarga di kampung, karena kebanyakan masyarakat Jakarta merupakan orang pendatang.  Jadi jangan heran ngeliat banyak orang yang berjubel saat musim mudik tiba.
“Saya tidak setiap tahun pergi mudik, karena faktor ekonomi dan nggak mau merasa ribet  karena berdesak-desakan dengan pemudik yang lain.
“Saya biasanya mudik ke Pemalang, menggunakan bis umum. Perjalanan yang saya tempuh sehari semalam. Kalau boleh jujur, saya sebenarnya lebih suka tinggal di Jakarta dari pada di kampung halaman. Karena disana sepi banget nggak ada apa-apa. Mal nggak ada, tempat hiburan juga nggak ada.
“Bagi pemudik yang ingin pulang kampung, sebaiknya jangan membawa barang-barang yang berlebihan, lebih baik barang-barang tersebut di kirim lewat paket saja. Lalu jangan mudah percaya dengan orang yang baru di kenal.
“Makna lebaran menurut saya adalah, bersilaturahmi dengan sanak saudara, dalam momen ini kita bisa berkumpul dengan saudara yang mungkin di hari-hari biasanya kita tidak bisa berjumpa.”
Dian, Anggota Titanium (The Titans' Fans)
“Setiap tahun saya mudik ke Rangkasbitung, Banten. Itu ritual tiap tahun lantaran kami sekeluarga jarang pulang kampung. Saya pergi bersama keluarga atau sekitar delapan orang.  Biar suasananya enak, kami berangkat dari Jakarta malam hari, setelah buka puasa. Kalau nanti bertemu kondisi tidak nyaman seperti kemacetan, paling saya mengatasinya dengan mendengarkan lagu dari handphone atau online.
”Makanya saya sudah siap-siap memperbanyak isi pulsa. Saya dan keluarga mudik menggunakan kendaraan pribadi. Kalau menggunakan angkutan umum tidak kuat karena harus turun naik kendaraan, terus angkutan umum penuh lagi. Walau hari hujan, saya tidak khawatir kecelakaan. Sebab, jarak Jakarta ke Rangkasbitung tidak terlalu jauh alias hanya sekitar tiga jam. Jika sopir kelelahan, kami bisa saling bergantian menyetir.
”Bagi saya mudik sangat bermanfaat mengisi waktu liburan panjang kuliah. Plus bisa menambah nafsu makan. Biasa di Jakarta satu kali makan, di kampung bisa lima kali. Lagipula jika Lebaran di Jakarta sepi, kalau di kampung seru. Keluarga kumpul semua mulai dari Om dan Tante. Bagi saya makna Lebaran sendiri adalah kembali ke fitri. Ditambah lagi, rasa kekeluargaan sangat terasa karena saling mengenal antar sesama tetangga.”
Ajeng, Sekretaris 1 Vierrania Jakarta (Vierra Band Fans)

Bagi saya manfaat mudik bisa bertemu saudara jauh. Lalu bersilaturahmi dengan keluarga lainnya karena saya dan keluarga jarang pulang kampung. Kalaupun pulang, satu tahun sekali ketika Lebaran. Jadi saya dan keluarga pulang saat menjelang Idul Fitri.
“Saya pulang ke Bukit Tinggi kemarin menggunakan pesawat.  Selama perjalanan saya tak khawatir kecelakaan lantaran sebelumnya mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim.
Dengan mengucapkan itu, Insya Allah penjalanan lancar. Kalaupun menemukan situasi tidak nyaman saat perjalanan saya lebih memilih tidur. Dari Bandara ke Bukit Tinggi saya menggunakan mobil. Perjalanan memakan waktu sekitar dua jam. Bagi saya itu pengalaman menarik karena pemandangannya sangat tenang dan sejuk. Tidak seperti Jakarta yang macet, panas dan gradak gruduk.”
Rossa (Penyanyi dan Selebriti)

“Lebaran aku mudik ke Sumedang. Mudik merupakan ritual tahunan. Jadi, seminggu sebelum lebaran aku sudah izin ke management. Aku tidak ada persiapan mudik. Kalau repot, paling bawa alat-alat kepunyaan Rizky (Anak ). Kalau oleh-oleh aku tidak bawa banyak-banyak, hanya kue-kue saja yang dibeli di Jakarta.
“Mengenai salam tempel, aku sudah tidak memberikan lagi lantaran keponakan-keponakan sudah besar-besar. Di kampung nanti, biasanya aku bangun tidur langsung sholat subuh. Terus ke masjid untuk sholat Ied.
“Setelah sholat Ied, sungkeman dengan orangtua. Mereka duduk di bangku, saya langsung sungkeman. Begitupula dengan yang lain hingga anak terkecil mengikuti ritual tersebut.”
Tifatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informasi
"Kalau tidak jadi menteri saya sudah bisa mudik, ini tidak bisa. Jadi menteri tidak ada lagi liburnya.
“Dulu sebelum menjadi menteri, saya selalu menyetir sendiri ke Bukittinggi. Sehingga dapat menikmati perjalanan sekaligus berwisata kuliner.
“Untuk para pemudik gunakan kesempatan ini menjadi ajang berkomunikasi dengan keluarga. Selain itu, saya mengimbau hendaknya para pemudik tak membawa keluarga yang lain saat kembali ke Jakarta. Jakarta sudah sesak."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar