Mudik, menyenangkan bersama keluargaLebaran tanpa mudik rasanya kurang afdol. Kira-kira begitu pendapat banyak orang. Terlebih persiapan untuk ritual tahunan ini sudah begitu matang direncanakan, bahkan jauh-jauh hari sudah masuk dalam daftar schedule. “Ah, kayak anggota DPR aja yang banyak acara dan selalu dijadwal. Betul..!” Nah, bagi pemudik yang mengutamakan kenyaman dan keselamatan saat bepergian, tentu perjalanan menuju kampung halaman menjadi sangat menyenangkan.
Biasanya sih, ingin tampil ‘gres’ dan terlihat berbeda, menjadi motivasi besar kenapa rela menerjang rintangan perjalanan panjang demi kampung halaman yang dituju. Biasalah, ketika musim mudik tiba. Macet dan kecelakaan yang kerap terjadi menjadi cerita basi yang mewarnai arus mudik negeri ini, meski hingga kini belum juga ada solusi untuk itu.
Menempuh maut dalam perjalanan, terkadang tak dihiraukan lagi. Terutama bagi pemudik yang menggunakan motor dan boyongan bersama keluarga ( termasuk istri dan anak yang menyertainya). “Ih, ngeri kali melihat para pemudik yang nekad seperti itu.”
Asal tahu aja, menurut data polri angka kematian yang di publish selama musim mudik tahun 2010 hingga H+3 saja mencapai 243 orang tewas. Meski angka itu menurun jika dibandingkan dengan tahun 2009 yang mencapai 702 korban jiwa, tetap saja mudik lebaran setiap tahunnya menyisakan kesedihan karena korban yang tewas masih terbilang tinggi.
"Kecelakaan 1.098 kasus, meninggal dunia 243, luka berat 318 orang, luka ringan 619 orang," demikian ucap Kadivhumas Polri Brigjen Iskandar di Jakarta, Senin (13/9).
Tak hanya korban jiwa, Iskandar juga mengatakan akibat kecelakaan tersebut kerugian yang diderita mencapai Rp 4,17 milliar. "Jumlah pelanggaran 23.176 kali dimana tilang 19.856 dan pembinaan 3.300 kasus," jelasnya seraya menyatakan data dihimpun dari 8 Polda yang menjadi prioritas selama Operasi Ketupat Jaya 2010.
Sebenarnya, apa sih yang membuat orang-orang begitu getol untuk mudik. Ingin menunjukkan baju dan sepatu yang serba baru, makanan yang enak-enak hingga mobil atau motor baru yang siap diboyong ke kampung halaman. Itukah makna mudik yang sebenarnya?
Atau silaturahmi yang menjadi hakekat dan inti dari perjalanan itu sendiri. Beragam pendapat memang, yang pasti di hari lebaran nan fitri tersebut berkumpul bersama keluarga adalah kebahagian yang luar biasa.